Jumat, 07 September 2012

Ingin liburan murah meriah? Ke Jogja aja

Ngubek-ngubek Kota Gudeg memang gak pernah ada matinya. Apalagi kota ini punya segudang kemudahan buat traveller berbudget tipis.
Butuh liburan yang tidak sampai menguras kantong? Ke Jogja aja. Berikut langkah-langkah agar Anda memperoleh ‘harga terbaik’ dan enteng di kantong.
Transportasi. Untuk dapat transportasi murah ke Yogyakarta, pergilah saat musim liburan berakhir. Tiket pesawat ke Yogyakarta akan naik tinggi pada musim liburan anak sekolah, libur lebaran, festival, dan libur akhir tahun. Kalau ingin terbang murah, sebaiknya hindari bulan-bulan tersebut.
Wisatawan bersepeda menyusuri kawasan wisata Malioboro.
Tiket pesawat ke Yogyakarta cenderung turun pada Selasa, Rabu, dan Kamis. Sementara itu Senin, harga cenderung naik sebab hari ini popular akibat banyak wisatawan bisnis bepergian. Hindari booking di hari tersebut.
Cara lain menghemat biaya transportasi ialah terbang dengan maskapai budget. Beberapa maskapai budget yang terbang dengan rute Bandara Adisucipto antara lain Air Asia, Lion Air, dan Citilink. Untuk komparasi maskapai mana yang menawarkan harga lebih murah, carilah tiket dengan mesin pencari wego.co.id. Kalau Anda berangkat dari kota-kota di Pulau Jawa, alternatif lain adalah menggunakan kereta api atau bus. Harganya juga relatif murah.
Penginapan. Supaya hemat, wisatawan perlu jeli memilih kawasan untuk menginap. Kawasan yang terlalu jauh dari pusat kota akan menambah ongkos transportasi selama berlibur. Kawasan yang terkenal dengan hotel dan penginapan murah di bawah Rp 100 ribu per malam tersebar di Prawirotaman (5 kilometer dari pusat kota), Sosrowijayan (Malioboro), Sosrokusuman (sebelah Mal Malioboro), dan sekitar Keraton Yogyakarta.
Keliling. Cara murah berkeliling kota adalah naik angkutan massal TransJogja. Tiketnya Rp 3.000 untuk sekali jalan. Haltenya tersebar sejumlah spot strategis, antara lain Malioboro, Tugu Yogya, Taman Sari, Taman Pintar, Alun-Alun Kota Yogyakarta, Pasar Beringharjo, dan Plaza Ambarukmo.
Yang juga murah adalah menyewa sepeda. Apalagi Yogyakarta sudah dilengkapi juga dengan rute sepeda. Harga sewa sepeda per 12 jam mulai dari Rp 50.000 untuk jenis ontel sampai Rp 75.000 untuk jenis sepeda lipat dan sepeda fixie.
Malioboro terus ditata agar semakin nyaman untuk wisata jalan kaki.
Kalau ingin yang lebih murah lagi, ya jalan kaki. Yogyakarta adalah kota yang ramah turis, daya tarik wisatanya mudah dijangkau dengan berjalan kaki. Rute jalan kaki yang murah meriah dan asyik dapat dimulai dari Stasiun Tugu sampai ke Jalan Alun-Alun Kidul. Rute ini akan melewati objek wisata antara lain Jalan Malioboro, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, Alun-Alun, Museum Sono Budoyo, Masjid Besar, Museum Kareta Keraton, Keraton Yogyakarta, Pasar Burung, dan Taman Sari.
Pintu depan Keraton Yogyakarta yang hanya dibuka pada saat acara istimewa.
Kuliner. Kota Gudeg terkenal dengan kuliner murah yang buka dari pagi sampai subuh. Gudeg basah tersebar di sepanjang Jalan Malioboro, harganya di bawah Rp 10 ribu per porsi. Kalau ingin sego pecel, cobalah pergi ke daerah  Pasar Beringharjo.
Pedagang sego pecel menjamur di pintu masuk Pasar Beringharjo.
Ingin makan malam? Yogyakarta mengenal konsep angkringan, sebutan buat warung tenda yang buka mulai malam sampai pukul 3 subuh. Menu yang ditawarkan antara lain nasi kucing, jadah bakar, dan aneka gorengan. Lauk pauknya juga tinggal dipilih, ada sate usus, sate telur puyuh, ceker ayam, sate jeroan, sate bekicot, sate kerang, dan sate keong. Sebagai penghangat tubuh, warung angkringan biasa menjual minuman hangat terdiri dari wedang jahe, jeruk hangat, bandrek, dan kopi joss. Salah satu angkringan yang cukup terkenal sebagai tempat nongkrong warga Yogyakarta adalah Angkringan Lik Man di sebelah utara Stasiun Tugu.
Belanja. Surganya belanja murah, itulah sebutan yang biasa menempel di kawasan Malioboro. Di tempat tersebut wisatawan menawar sehelai kaos bergambar objek wisata Yogyakarta seharga Rp 15.000. Titik termurah di Malioboro adalah Pasar Beringharjo, wisatawan bisa memperoleh kerajinan, kain batik, dan berbagai aksesoris separuh harga pedagang kaki lima di emperan Malioboro.

sumber : wego.com