Agar proses manajemen menjadi efektif maka dibutuhkan seperangkat prinsip kerja efektif. Dalam hal ini, ada 5 prinsip kerja efektif. Kelima prinsip tersebut dibagi lagi sehingga lebih jelas dan praktis. Apa sajakah 5 prinsip dimaksud? Simaklah paparan berikut ini:1. Rencana
Rencana itu ada hanya ketika ditulis. Kalau Anda tidak menuliskannya: Anda mungkin mempunyai impian atau visi atau bahkan mimpi buruk. Anda tidak mempunyai rencana kecuali ditulis.
Seperti kata Napoleon, “Tidak ada yang sukses dalam perang kecuali sebagai konsekuensi dari rencana yang disiapkan dengan baik.”
Merencanakan sesuatu dengan tepat berarti Anda harus mengetahui:
- Pekerjaan apa yg akan Anda diselesaikan?
- Bagaimana melaksanakannya?
- Kapan selesainya?
- Di mana selesainya ?
- Berapakah kecepatan melaksanakannya?
2. Jadwal
Pekerjaan harus dijadwalkan! Jadwal yg efektif harus:
- Pasti.
- Selaras dengan jadwal-jadwal lainnya.
- Sulit mencapai, namun mungkin tercapai.
- Peganglah dengan teguh.
3. Pelaksanaan
Letnan Jenderal James F. Hollingsworth mengatakan, “Orang bodoh mana pun bisa menulis sebuah rencana. Pelaksanaanyalah yang membuat Anda kewalahan.”
Setelah rencana yang tepat disiapkan, laksanakanlah rencana tersebut dengan:
- Terampil
- Teliti
- Cepat
- Tanpa usaha yang tak perlu
- Tanpa penundaan yang tak perlu
4. Pengukuran
Perkerjaan yang telah Anda laksanakan haruslah diukur:
- Berdasarkan potensi Anda
- Berdasarkan progress report Anda yang telah lalu
- Berdasarkan progress report orang lain yang telah lalu
- Berdasarkan kuantitas
- Berdasarkan kualitas
5. Kontraprestasi
Apabila pekerjaan Anda telah selesai dengan efektif, Anda selayaknya mendapat balas jasa berupa:
- Syarat kerja yang baik
- Kesehatan yang baik
- Kebahagiaan
- Pengembangan diri
- Uang
waduhhhhhhhh.. kangmas, kalo aku lebih suka menulis dari original petikan hati.
BalasHapuskalo kayak punyae kang mas ni saku mau belajar lagi lah
ya...
BalasHapustapi tidak boleh lupa dan mau terbuka untuk lebih banyak tahu, kita masih harus banyak belajar dari orang lain yang telah lebih banyak mengenyam pengalaman sebagai bahan pengembangan pemikiran kita. atau hanya sebagai pertimbangan aja boleh kok, nyimas ! :)
dan tentang suara hati...aku telah coba tempatkan tersendiri di alang alangku, :)