Jumat, 25 November 2011

Merangkak Menjadi Pengusaha dengan paradigma baru


Merangkak Menjadi Pengusaha dengan paradigma baru , mengapa tidak !!!!
Untak apa si berbisnis, Setiap orang pasti bertanya...Jawabannya bisa dikembalikan pada kebutuhan diri kita dan kepercayaan masing-masing. Jadi apa saja yang harus dilakukan sebelum mulai berbisnis?
Anda,harus merubah Paradigma.
Ini adalah langkah awal untuk terjun ke bisnis , ubahlah paradigma jika Anda berpikir memulai itu sulit maka yang terjadi pastilah sulit...cobalah untuk merubah paradigma tersebut...bahwa memulai bisnis itu mudah...maka jalannya pasti ada.

Jangan lupa jaga hubungan baik dengan setiap orang, apa hubungannya bisnis dengan hubungan baik?
penafsiran hubungan baik adalah: Menyambung yang putus dan Menghimpun / mengumpulkan yang terserak
Dengan menyambung yang putus dan menghimpun yang terserak bisa menghasilkan suatu usaha/bisnis.
Misalnya nih Anda, kalo sakit dijenguk, kalo memberi harga tidak semena-mena, kalo ada barang cacat siap di-komplain karena dasarnya, anda menawarkan barang dengan memberitahu kelebihan dan kekurangnya juga.

Dari mana ide bisnis? diantaranya :

1. Hobi.
Hobi bisa dijadikan sumber mencetak uang. Dengan hobi Anda akan dengan suka rela melakukan tanpa berharap uang. Jadi ketika kondisi masih sepi,anda pun tetap enjoy menjalainya.
Tapi ketika sudah ramai toh Anda tidak bisa menghindar untuk mendapatkan uang kan? Kenapa mesti menghindar hobi membuat, hobi menikmati.........hobi makan, hobi masak.

2. Keluhan orang
Keluhan merupakan peluang bisnis loh. Misalnya ada keluhan, "Gue paling sebel kalo weekend harus nyuci baju." Berarti ada peluang untuk membuka jasa pencucian.Atau ketika ada arisan, ada seorang ibu berjilbab yang mengeluhkan tempat potong rambut, "Saya itu pingin potong rambut di salon, tapi di sini campur laki dan perempuan. Ada sih di sebelah sana, tapi agak jauhan, salon khusus muslimah",
Nah ini juga peluang untuk membuka salon khusus muslimah di kompleks tersebut. Dari keluhan itulah,
sebenarnya pasar yang tidak terurus. Mampukah Anda mengubah keluhan tersebut dan memberikan peluang usaha?

Kalau kita lihat dua contoh di atas, keduanya merupakan keluhan konsumen yang harus ditangkap oleh seorang calon pengusaha untuk diwujudkan dalam bentuk bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar