Kamis, 17 Maret 2011

Bagaimana Cara Memulai Bisnis

Pertanyaan :

Saya sangat ingin mempunyai usaha. Tetapi saya selalu bingung dari mana harus memulai. Apa langkah-langkah konkrit yang bisa dengan mudah saya lakukan?

Jawaban :

Memulai sesuatu biasanya merupakan pekerjaan yang susah, bahkan ada yang mengatakan syusah… buanget! Apalagi kalau sesuatu itu adalah hal dan pengalaman yang baru bagi kita. Akibatnya, tidak sedikit sebuah ide brilliant akhirnya tidak terlaksana karena tidak segera dimulai dan direalisasi. Pengalaman ini juga dialami oleh hampir semua pengusaha, siapapun. Baik mereka yang saat ini telah sukses, maupun mereka yang gagal. Itulah tahap sunatullah, karena tantangan awal dari calon pebisnis adalah bagaimana memulai bisnis.

Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan melakukan bisnis. Peter F. Drucker, dalam Innovation and Entrepreneurship, mengatakan. “Setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha dan berperilaku seperti wirausaha”. Rasanya sudah banyak contoh yang bisa kita lihat. Ada Aa Gym dengan MQ-nya, Purdie Chandra dengan Primagamanya, Bob Sadino dengan bisnis ssayur segarnya, dan masih banyak lagi. Bahkan teladan semua umat manusia, Muhammad saw pun adalah seorang pebisnis ulung.

Secara teori, kegiatan bisnis bisa dimulai dengan tahapan-tahapan :

1. Mengidentifikasi peluang
2. Memilih dan menentukan bisnis dan bidang bisnis
3. Membentuk dan membangun badan usaha
4. Mempersiapkan dan merencanakan operasional bisnis
5. Yang terakhir, lakukan !

Itu teorinya. Dalam prakteknya, teori ini harus didukung oleh motivasi dan keinginan yang kuat. Sebagian para pakar dan praktisi bahkan menganggap kalau motivasi menjadi modal yang paling dominan yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis.

Motivasi seperti apa yang dibutuhkan oleh para calon bisnisman ? George Torok dalam “The Yukon Spirit : Nurturing Entrepreneur”, www.torok.com, mengatakan sebagai berikut :

1. Memiliki dorongan niat yang kuat untuk maju (personal drive)
2. Fokus pada apa yang dilakukanya dan arah usahanya (focus)
3. Memiliki kemampuan yang kuat untuk berinovasi (produk, sistem, cara, metode, service, dst)
4. Memiliki sikap mental “Saya bisa” (The I can mental attitude) dalam menghadapi persoalan-persoalan yang kedatangannya seperti tamu tak diundang
5. Memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan (berdasarkan pengetahuan, pengalaman, skill, intuisi, dan akal sehatnya)
6. Memiliki kemampuan untuk “tampil beda” atau memunculkan keunggulan-keunggulan (kreatif)

sumber : http://konsultasi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar